Razzan An-Najjar,Wanita Emansipasi Dunia

Razan An-Najjar,Wanita Emansipasi Dunia.
Beberapa bulan yang lalu negeri kita tercinta merayakan salah satu kelahiran putri bangsa yang ditetapkan sebagai hari libur nasional dan peringatan nasional. Yap,hari kartini. Bagaimana seorang ibu Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dan kesamaan derajat antara kaum adam dan hawa di negeri kita. Bagaimana saat itu para perempuan menganggap bahwa keterlibatan pihak perempuan sangat berperan dalam kemerdekaan negara kita.
Banyak sekali pahlawan negara Indonesia yang berasal dari kaum hawa. Salah satu contohnya seperti Cut Nyak Dien,Cut Meutia,Martha Christina Tiahahu,dan masih banyak lagi. Mereka berjuang untuk merebut kemerdekaan negeri ini tanpa memperhatikan gender yang mereka miliki karena bagi beliau jauh lebih bahagia melihat negerinya merdeka walau dirinya mati berkalang tanah.
Beberapa hari lalu publik dunia sempat geger dengan meninggalnya seseorang perempuan hebat yang pernah ada dari sekian perempuan hebat di dunia ini. Iya, Razan An-Najjar. Salah satu paramedis wanita yang tertembak mati oleh milier Israel pada pada tanggal 1 Juni 2018 kemarin. Hal yang meninggalkan pilu tidak hanya bagi warga Palestina dan umat islam seluruh dunia namun juga seluruh manusia turut berbelasungkawa terhadap malaikat tanpa sayap asal Palestina ini.
Hal ini sama dengan apa yang terdapat pada ideologi pejuang-pejuang wanita Indonesia. Mereka jauh lebih bahagia melihat negerinya merdeka walau dirinya harus mati berkalang tanah. Keberanian dan kegigihannya telah mengobarkan semangat untuk negerinya bahwa suatu hari nanti negerinya akan merdeka. Tak peduli berapa kali beliau harus pulang dengan jas putihnya yang bersimbah darah atau mata dan kulitnya yang sakit karena gas air mata. Tak peduli juga dia berusia yang masih sangat belia dimana bagi beberapa remaja seumuran dia,mungkin lebih memilih untuk menghabiskan masa muda demi kesenangan pribadinya. Dan kita juga bisa lihat dari wawancaranya melalui beberapa saluran televisi bagaimana dia mengobarkan semangat yang sarat akan makna dari kata-kata yang diucapkan oleh awak media. Dan itu dilakukan oleh wanita.
Inilah emansipasi wanita sebenarnya. Wanita tidak hanya menuntut dirinya harus memiliki kesamaan derajat dan perlakuan sama halnya dengan laki-laki. Wanita tidak hanya melakukan pekerjaan dan hal lain yang dilakukan oleh laki-laki. Tetapi pengorbanan dan keberanian yang telah dia kobarkan untuk negeri yang dia cintai ini. Dia memperjuangkan hak orang banyak walau hak dia sendiri hilang bersamaan dengan hilangnya nyawanya. Dia yang seharusnya sudah memiliki hidup sendiri dan menikmati hidupnya diusianya yang masih sangat belia namun dirinya jauh lebih memilih untuk terjun langsung ke medan perang untuk mengurus saudaranya yang terluka. Razan telah mencontohkan pada dunia dan kita bahwa emansipasi yang diajarkan dan dicetuskan ibu kita Kartini itu nyata adanya. Bukan dari sisi kesamaan derajat tetapi kesamaan kewajiban dan perjuangan terhadap kemerdekaan negerinya.
Dibalik polemik negeri ini serta krisis moral yang menjangkit negeri yang tak lain juga menimpa kaum hawa,saya percaya masih banyak kartini-kartini cilik yang masih peduli dan mau berjuang akan negeri ini. Masih banyak razan-razan lain yang siap untuk melahirkan para penerus negeri ini. Bukan hanya untuk meneruskan tonggak estafet generasi negeri ini,namun juga memperbaiki negeri ini jauh lebih baik. Karena pemimpin yang baik lahir dan berasal dari ibu dan sosok perempuan yang baik pula. Sama halnya dengan negeri ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Cinta Untuk Asrama (Memorandum indah satu tahun di penjara suci)

Si Garam di Kuah Rendang

Bahkan Bidadaripun Membalas Suratku